adonion

Selasa, 19 Februari 2008

Even Tahunan

DUG DER

Untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan setiap tahun di kota Semarang diselenggarakan upacara tradisi khas turun-temurun sejak tahun 1881 hingga sekarang. Tradisi khas Semarang ini dinamakan “ DUG DERAN “

Disebut Dug Der karena dalam rangka dimulainya bulan suci puasa yang diberi tengara “ DUG “ yang merupakan suara bedhug dan “ DER “ yang merupakan suara meriam. Dari perpaduan suara bedug dan meriam tersebut masyarakat kota Semarang terbiasa menamakan Dug Deran.

SEJARAH “ DUG DER “

Sudah sejak lama umat Islam berbeda pendapat dalam menentukan hari dimulainya bulan Puasa, masing-masing pihak biasanya ingin mempertahankan kebenarannya sendiri-sendidi, hal tersebut sering menimbulkan beberapa penentuan dimulainya puasa ini mendapat perhatian yang berwajib. Hal ini terjadi pada tahun 1881 dibawah Pemerintah Kanjeng Bupari RMTA Purbaningrat.

Beliaulah yang pertama kali memberanikan diri menentukan nulainya hari puasa, yaitu setelah Bedug Masjid Agung dan Maeriam di halaman Kabupaten dibunyikan masing-masing tiga kali. Sebelum membunyikan bedug dan meriam tersebut, diadakan upacara dihalaman Kabupaten

Adanya upacara Dug Der tersebut makin lama makin menarik perhatian masyarakat Semarang dan sekitarnya, menyebabkan datangnya para pedagang dari berbagai daerah yang menjual bermacam0macam makanan, minuman dan mainan anak-anak seperti yang terbuat dari tanah liat ( Celengan, Gerabah), mainan dari bambu ( Seruling, Gangsingan), mainan dari kerta (Warak Ngendog)

JALANNYA UPACARA

Sebelum pelaksanaan dibunyikan bedug dan meriam di Kabupaten, telah dipersiapkan berbagai perlengkapan berupa :

1. Bendera

2. Karangan bunga untuk dikalungkan pada 2 (dua) pucuk meriam yang akan dibunyikan.

3. Obat Inggris (Mesiu) dan kertas koran yang merupakan perlengkapan meriam

4. Gamelan disiapkan di pendopo Kabupaten.

Adapun petugas yang harus siap ditempat :

1. Pembawa bendera

2. Petugas yang membunyikan meriam dan bedug

3. Niaga ( Pengrawit)

4. Pemimpin Upacara, biasanya Lurah/Kepala Desa setempat.

Upacara Dug Der dilaksanakan sehari sebelum bulan puasa tepat pukul 15.30 WIB.

Ki Lurah sebagai Pimpinan Upacara berpidato menetapkan hari dimulainya puasa dilanjutkan berdoa untuk mohon keselamatan. Kemudian Bedug di Masjid dibunyikan 3 (tiga) kali. Setelah itu gamelan Kabupaten dibunyikan dengan irama MOGANG.

PROSESI “ DUG DER “

Meskipun jaman sudah berubah dan berkembang namun tradisi Dug Der masih tetap dilestarikan. Walaupun pelaksanaan Upacara Tradisi ini sudah banyak mengalami perubahan, namun tidak mengurangi makna Dug Der itu sendiri. Penyebab perubahan pelaksanaan antara lain adalah pindahnya Pusat Pemerintahan ke Balaikota di Jl Pemuda dan semakin menyempitnya lahan Pasar Malam, karena berkembangnya bangunan-bangunan pertokoan di seputar Pasar Johar.

Upacara Tradisi Dug Der sekarang dilaksanakan di halaman Balaikota dengan waktu yang sama, yaitu sehari sebelum bulan Puasa. Upacara dipimpin langsung oleh Bapak Walikota Semarang yang berperan sebagai Adipati Semarang.

Setalah upacara selesai dilaksnakan, dilanjutkan dengan Prosesi/Karnaval yang diikuti oleh Pasukan Merah Putih, Drum band, Pasukan Pakaian Adat “ Bhinneka Tunggal Ika “, Meriam, Warak Ngendog dan berbagai kesenian yang ada di kota Semarang.

Dengan bergemanya suara bedug dan meriam inilah masyarakat kota Semarang dan sekitarnya mengetahui bahwa besok pagi dimulainya puasa tanpa perasaan ragu-ragu.


SEKILAS JATENG FAIR

Perjalanan panjang sudah ditempuh oleh event Jateng Fair yang tiap tahun diadakan di kawasan PT. PRPP Jawa Tengah. Tahun 2009 ini event Jateng Fair telah memasuki tahun ke-36.
Suatu event tahunan mampu mencapai yang ke-36 kali merupakan prestasi tersendiri. Yang pasti ini bukan merupakan rentang waktu yang pendek sebagai bukti bahwa event ini layak diikuti dan didukung.
Event tahunan Jateng Fair selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jawa Tengah. Event akbar yang dipenuhi oleh berbagai exhibitor yang menawarkan berbagai produk, jasa dan tawaran ragam kuliner.
JATENG FAIR ke-36 tahun 2009 Menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja langsung. Penuh dengan berbagai acara dan hiburan yang menarik. Setiap kali event ini diselenggarakan;
kalangan pengusaha, swasta, entertainer, berbagai asosiasi, berbagai instansi, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota selalu mendukung dan berperan serta.
Ratusan ribu pengunjung akan memadati kawasan PT. PRPP Jawa Tengah untuk berbelanja dan menikmati suguhan berbagai acara hiburan, wahana mainan, dan kuliner yang mengundang selera.

Branding Position
Beberapa kali pengelolaan event Jateng Fair dilaksanakan oleh pihak luar bukan oleh PT. PRPP Jateng.
Namun karena brand Jateng Fair sudah demikian berakar kokoh di benak masyarakat Jawa Tengah, maka event ini tetap menjadi event tahunan yang terbesar dan termegah di Jawa Tengah.

Dapat dibuktikan setiap kali Jateng Fair diadakan, dari tahun ke tahun, makin bertambah jumlah pengunjung yang hadir, dan bertambah banyak jumlah pesertanya yaitu penyewa stand dan sponsor.
Di tahun 2009 ini Jateng Fair sepenuhnya diselenggarakan sendiri oleh PT. PRPP Jawa Tengah.

Nagasosro

Tema
Inovatif
Dalam Jateng Fair akan ditampilkan berbagai produk dan jasa yang merupakan hasil karya inovasi anak bangsa. Berbagai acara hiburan spektakuler dan wahana mainan pun dikonsepkan dan direncanakan secara inovatif, untuk memberikan pengalaman dan sensasi baru yang menyenangkan bagi masyarakat Jawa Tengah yang berkunjung ke event ini.


Pemberdayaan ekonomi masyarakat

Event Jateng Fair akan menggerakkan banyak sektor kegiatan ekonomi masyarakat baik langsung ataupun tidak langsung. Multiplier effectnya akan menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Himbauan mencintai dan mengkonsumsi produk dalam negeri akan diperkuat gaungnya melalui penyelenggaraan event ini.


Go Green

Beberapa tahun terakhir ini, masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat Jawa Tengah pada khususnya, memberi perhatian besar terhadap perlindungan dan kelestarian lingkungan hidup. Berbagai topik seperti Pemanasan Global, Perusakan Hutan dan Lingkungan makin mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Event Jateng Fair tahun ini akan mengusung dan mengkampanyekan kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup.

Tiga tema utama di atas dirangkum dalam satu tag line yaitu ‘Perak Negriku’ atau Pesta Rakyat Negriku.
PERAK NEGRIKU 2009 menjadi jawaban untuk dapat ikut berpartisipasi dalam mendorong usaha dan kegiatan yang inovatif, peningkatan ekonomi masyarakat, serta dalam upaya kampanye menyelamatkan bumi.
Jangan sampai melewatkan kesempatan emas untuk dapat menampilkan produk-produk unggulan domestik yang inovatif, namun juga tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Suasana Pameran

Target Audiens

Penyelenggaraan Jateng Fair ke-36 di tahun 2009 ini akan dikelola langsung oleh PT. PRPP Jawa Tengah.
Berbagai acara, hiburan, wahana mainan, penataan dan lay-outing stand, pengaturan arus pengunjung, pemilihan dan penetapan tema utama, serta
program promosi dan publikasi telah direncanakan secara matang. Atraktif, segar dan berbeda dari event-event Jateng Fair sebelumnya. Berikut target peserta stand Jateng Fair tahun 2009:

  • Pemda dan Instansi Pemerintahan
  • BUMN dan BUMD
  • Sektor Swasta
  • Asosiasi-asosiasi
  • Usaha kecil dan menengah
  • PMA
  • Koperasi
  • Pelaku Usaha Lainnya

Target Pengunjung

Event akbar yang berlangsung selama 26 hari ini ditargetkan meraih pengunjung sebanyak: 500.000 orang.
Dengan segmen pengunjung yang dituju :

  • Menurut kelompok umur : Semua Kelompok Umur.
  • Menurut strata sosial ekonomi : Semua Segmen dengan fokus pada strata menengah dan menengah bawah.

KONTEN EVENT
Area di kawasan PRPP yang meliputi kawasan gedung pameran, sasana, dan kawasan area outdoor yaitu plataran, panggung utama, panggung bangsal kencana, tamansari, dan gazebo sepenuhnya akan dimanfaatkan untuk stand-stand dan berbagai kegiatan sub-event lainnya.
Di beberapa blok area ditempatkan wahana mainan terbaru untuk anak-anak dan dewasa. Sebagian kawasan Maerokoco dan kawasan Sirkuit Tawangmas pun juga akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan lomba dan berbagai hiburan selama Jateng Fair 2009.

Area di sekitar bangsal kencana difungsikan sebagai Youth Center. Di area ini akan diadakan berbagai kegiatan yang bernafaskan semangat anak muda. Di dekat area youth center akan didirikan panggung kesenian tradisional. Di sekitar Tamansari, yaitu kawasan di depan Bangsal Kencana akan dimanfaatkan sebagai Family Center. Tempat keluarga dan anak-anak melakukan berbagai kegiatan.

Musik
  • Grup-grup band dan Artis-artis Nasional di panggung utama
  • Parade Indie Band
  • Parade band pelajar dan mahasiswa
  • DJ Contest
  • Kontes menyanyi
Peta Sektor
Acara dibagi menjadi beberapa sektor, dan masing-masing memiliki jadwal tersendiri di dalam pelaksanaannya. Acara tersebut diwakili dalam bentuk warna.

warna biru = sektor A
warna merah = sektor B
warna hijau = sektor C




Tidak ada komentar:

Buy blog reviews

Blog Review

Blog Advertising